Sebenarnya siapa yang harus dibela?
Tuhan kah?
Agama kah?
Seluruh dunia tahu kedua hal ini adalah hal paling sensitif.
Hal yang paling kaku.
Hal yang paling suci.
Paling, paling dan paling.
Semua orang akan berbondong-bondong bergerak bila keduanya terluka, keduanya tersinggung dan keduanya terancam.
Jangankan uang, waktu dan nyawa pun akan siap direlakan demi membela dua hal yang entah berasal dari zat apa ini.
Apakah benar mereka butuh dibela?
Apa mereka meminta untuk dibela?
Sebegitu lemah kah mereka sampai-sampai butuh jutaan manusia untuk membelanya?
Umumnya sebagian dari kita masih sering menjabarkan kedua hal ini dengan polos Banyak yang menganggap sama antara Tuhan dan agama, menganggap mereka adalah sama dan tidak bisa dipisahkan satu sama lain
Kita lebih sering membela agama di banding membela Tuhan(mungkin selalu). Lebih kenal agama di banding Tuhan.
Bahkan lebih percaya agama di banding Tuhan.
Turun ke jalan, mengibarkan bendera, merazia toko-toko, membubarkan yang menongkrong, merusak fasilitas umum. Hampir semua dilakukan dengan urat dan otot yang kencang tak jarang juga melukai orang lain(mungkin selalu). tanpa memikirkan sebenarnya apa dan siapa yang dia bela.
Mari kita lihat bendera yang dikibarkannya.
Apa yang tertulis didalamnya?
Apakah ada nama Tuhan?
AGAMA.
Bahkan kalimat yang ditulisnya pun adalah “pembela agama” bukan Tuhan.
Kembali aku bertanya
Apakah Tuhan dan agama adalah suatu kesatuan yang absolut?
Bukan kah agama adalah ciptaan manusia?
Apakah salah apabila tidak menganut agama?
Sementara aku percaya kepada Tuhan