Jangan tanyakan

Jangan kau tanyakan aku dimana Jangan kau tanyakan aku sedang apa Dan jangan kau tanyakan kenapa Aku disini berupaya Aku disini berusaha Dan aku disini ada untukmu Tak perlu kau sibuk bertanya kepadaku Bertanya tentang apa yang sudah tahu Yang tak perlu dijawab pun engkau sungguh tahu Aku jengah mendengarnya Aku pusing meghadapinya Aku tertekan…

Ingin Punya Gading

Sumber : Karya Pribadi Sebuah karya digital yang dibuat untuk memvisualisasikan kondisi gajah saat ini. Perburuan liar terhadap gading gajah yang sangat merajalela membuat keberadaan gajah terancam punah dalam waktu singkat. Diprediksi bahwa gajah akan punah pada tahun 2019, dilihat dari aspek rata-rata jumlah kematian 1 individu gajah per dua minggu (sumber: wwf). Dimana diantara…

Menapaki Jejak Purbakala Bandung (Gua Pawon dan Stone Garden)

Tak dapat dipungkiri bahwa perkembangan dan penggunaan media sosial saat ini sangat mempengaruhi aspek apapun. Setelah beberapa waktu lalu Tebing Keraton menjadi trend di media sosial, kini giliran Pasir Pawon (sekarang lebih dikenal sebagai Stone Garden/Taman Batu) yang menjadi primadona. Kebiasaan user media sosial seperti Facebook, Twitter, Instagram dan Path yang mengupload mengenai foto-foto dan informasi mengenai lokasi…

Tetabuh Nostalgia Cap Go Meh 2015 Bandung

Hidup dan dibesarkan di lingkungan yang memegang tradisi cukup kuat membuat aku selalu merindukan acara ini. Cap Go Meh! Cap Go Meh adalah hari ke-15 yang dihitung dari tanggal 1 Imlek (Kalender Bulan), merupakan akhir dari perayaan Tahun Baru Tiongkok yang biasa dirayakan selama 15 hari. Tetabuhan tambur yang kudengar di Cap Go Meh 2015 Bandung…

GAJAH PUN MULAI PESIMIS

Sumber: Karya pribadi Dengan polos adik gajah bertanya kepada kakaknya pada saat mereka melihat tumpukan gading “Kak, itu pohon apa?”. Lalu kakaknya menjawab dengan penuh rasa pilu “itu bukan pohon dik, itu adalah masa depanmu”. Mendengarkan jawaban dari kakaknya pikiran adik gajah menjadi penuh dengan rasa kebingungan. Selama hidupnya Adik gajah belum pernah melihat kawananya…

Dingin, Langkah, Peluh dan Canda

Berikanlah sedikit waktu kepada dirimu Berpikirlah Merenunglah Ingatlah Apa yang telah kau lakukan hingga bisa berada di titik ini Apa yang telah kau lalui untuk bisa berada disini Apa yang telah kau perjuangkan Dan apa yang telah engkau korbankan untuk bisa berpijak di panggung ini Dingin Udara kota ini selalu menusuk tulang di kala fajar…

Udara

hai hawa, coba kau rasakan udara ini begitu segar begitu biru begitu membuai Sapaanya selalu mengalun lembut dia bernyanyi tanpa naskah, hidup dalam ritme yang dinamis dan memiliki nada yang tak terduga peluknya selalu menghangatkan dada dia tak pernah pergi dia juga tak pernah datang namun dia selalu mengisi mengisi rongga-rongga yang selalu merindukannya

Inah, Perjalanan di Lembah Bom Waktu – 2

Langkah demi langkah Inah lalui tanpa mengetahui arah. Sekarang Inah termenung di suatu lembah yang sangat gelap, lembah yang ditumbuhi oleh jutaan batang Pohon yang sinar matahari pun putus asa untuk menembusnya. Lembah Bom Waktu. Yang ada disini hanyalah Sungai, Pohon dan nyanyian merdu bersaut-sautan dari serangga yang tak pernah menunjukan diri. Dan saat ini…