Langkah demi langkah Inah lalui tanpa mengetahui arah. Sekarang Inah termenung di suatu lembah yang sangat gelap, lembah yang ditumbuhi oleh jutaan batang Pohon yang sinar matahari pun putus asa untuk menembusnya. Lembah Bom Waktu.
Yang ada disini hanyalah Sungai, Pohon dan nyanyian merdu bersaut-sautan dari serangga yang tak pernah menunjukan diri. Dan saat ini Inah secara tak langsung sudah menjadi bagian dari kelamnya Lembah Bom Waktu. Lembah ini sangatlah nyaman, Inah tak perlu berjuang apa-apa untuk dapat hidup disini. Keadaan disini sangat nyaman. Tak ada yang usil dan mengusik. Namun di sini tak ada cahaya.
Manusia dan mahluk hidup lainnya sangat membutuhkan cahaya dalam kehidupannya. Dengan cahaya kita tidak perlu menggantungkan hidup kepada Pohon dan Sungai yang ada di Lembah Bom Waktu. Inah ingin hidup dalam cahaya. Inah tak ingin selalu berada di tengah Lembah Bom Waktu yang memanjakannya, selalu memberikannya harapan kehidupan. Inah sadar dia telah menjadi benalu bagi Pohon dan Pencemar bagi Sungai.
Sungai dan Pohon sudah terlalu banyak berjasa kepada Inah, kini saatnya Inah untuk membalas jasa mereka. Inah ingin melihat Pohon tersebut terus tumbuh tinggi dan Sungai terus mengalir deras tanpa tercemar, atau juga memberikan kesempatan kepada orang lain untuk dapat merasakan kebaikan dari Sungai dan Pohon yang berada di Lembah Bom Waktu.
Kita perlu ke dataran tinggi untuk bisa menemukan cahaya. Karena dari dataran tinggi juga Sungai mengalir ke Lembah Bom Waktu. Menuju dataran tinggi bukan lah hal yang mudah, sangat memerlukan perjuangan yang keras untuk bisa kesana. Inah pun mengalaminya.
Entah siang atau malam karena disini tak ada cahaya, Inah selalu mencoba untuk berjalan kea rah yang lebih tinggi dari tanah yang ia pijak. Tak kadang Inah terjatuh dan terperosot kembali jauh kebawah lembah. Namun Inah selalu mencoba kembali untuk memanjat tanjakan tersebut. Tak kadang juga ketika sampai di atas Inah hanya menemui jalan untuk turun, Inah menyebutnya Puncak Bayangan. Dengan demikian, mau tak mau Inah harus turun dan mencoba mencari tanjakan lainnya untuk Inah daki.
Inah sangat mendambakan cahaya. Ia sangat ingin berjumpa dengan cahaya agar bisa hidup sendiri. Kelak, Inah ingin menjadi Pohon ataupun Sungai yang bisa menghidupi mahluk-mahluk hidup yang berada di Lembah Bom Waktu.