Tahun 2015 menjadi tahun yang spesial bagi para Swinging Friends, pasalnya Mocca grup band kesayangan mereka akhirny
a merilis album baru dengan tajuk “Home”. Delapan tahun sudah para fans dan penikmat music harus bersabar menanti kehadiran album ini, terhitung ketika terakhir kali Mocca merilis album ketiga mereka “Colours” pada tahun 2007. Album yang dibesut oleh Arina, Riko Toma dan Indra ini secara resmi diluncurkan pada tanggal 9 Januari 2015 bersamaan dengan konser tunggal yang mengambil tema berdasarkan album teranyar mereka, “Home”.
Album yang diproduksi oleh Lucky Me Music ini berisikan 12 buah lagu, seluruhnya adalah buah karya dari para personil Mocca. Mendengarkan album ini tidak hanya melepas rasa rindu akan music khas Mocca yang kental nuansa swing, Swedish pop dan jazz, tapi juga mendengarkan sisi lain musikalitas dari para personilnya. Banyak eksperimen-eksperimen ‘nakal’ yang diperdengarkan dalam album ini, beberapa lagu bahkan akan terasa sangat asing di telinga pecinta music Mocca.
Good Morning Song menjadi lagu pembuka dalam album ini, menjadi pintu yang akan membawa pendengarnya memasuki rumah baru Mocca. Lagu ini sebenarnya sudah tak asing di telinga kita, pasalnya lagu ini pernah dirilis pada tahun 2011. Namun kali ini Good Morning Song diperdengarkan dalam nuansa yang sangat jauh berbeda dari versi sebelumnya. Tak ada sedikitpun sentuhan swing, jazz dan Swedish pop. Sebuah lagu dengan lirik yang sangat pas bagi kita untuk mengawali hari “Good morning love….Have a nice day…”
Lagu kedua berjudul Bandung (Flower City). Lagu ini diciptakan oleh Riko Prayitno (gitar) sebagai hadiah ulang tahun kepada kota tempat di mana Mocca terlahir. Lagu yang menceritakan tentang bandung dan segala keunikan yang ada di dalamnya ini digunakan juga oleh pemerintah kota Bandung untuk kampanye “Friendly Bandung”.
Lagu ketiga adalah Building Memories yang masih diciptakan oleh Riko. Kali ini sang gitaris mempersembahkan lagunya untuk anaknya. Ketukan yang unik pada lagu berdurasi 4:16 ini membuat lagu ini terasa asing, sabgat jauh dari path bermusik Mocca biasanya.
Lagu keempat adalah Last Piece yang diciptakan oleh Riko dan Arina. Lagu ini membawa kita sedikit bernostalgia dengan music-musik Mocca pada album yang sebelumnya dengan sentuhan flute, terompet dan trombone sangat terasa Mocca ‘banget’. Lagu dengan nuansa romansa ini bercerita tentang perjalan menemukan seseorang yang menjadi pelengkap hidup, sangat contok untuk pasangan baru yang sedang dibuai emosi asmara.
Lagu selanjutnya berjudul Somewhere in My Dreamland. Mungkin ini adalah lagu dengan nuansa dan lirik tersedih dalam album ini. Lirik yang bercerita tentang perpisahaan yang kelam sudah cukup membuat hati berdebar, ditambah dengan petikan gitar dan tambahan aransemen gesekan violin yang dramatis lengkap sudah membuat setiap pendengarnta akan merasakan getir. “Somewhere in my dreamland was rainy morning there. Your eyes kept on telling me you were scared to go outside. You held my hand and whispered : ”I just never ever want to wake up”…”.
Lagu keenam berjudul Stars In Your Eyes yang diciptakan oleh Arina dan Indra. Dalam lagu yang berlirik ‘gombal’ inilah ‘kenakalan’ Mocca sangat terasa. Sebuah eksperimen sentuhan synthesizer dan music digital yang baru pertamakali band asal Bandung ini lakukan membuat lagu ini sangat berada jauh dari path bermusik Mocca namun tetap indah.
Imaginary Girlfriends menjadi lagu ke tujuh dalam album ini. Lagu ini telah dirilis sebelumnya pada tahun 2014. Liriknya yang kocak sekaligus ‘mengenaskan’ terinspirasi dari kisah nyata teman Arina, Riko, Toma dan Indra pada masa kuliah duu, ia yang selalu bercerita tentang kekasihnya, namun mereka (personel Mocca) tak pernah kunjung bertemu dengan kekasih khayalannya tersebut kecuali melalui cerita dari sang pengimajinasi (teman).
Trek ke delapan adalah lagu ciptaan Riko yang berjudul You’re the Man. Merupakan sebuah lagu dengan beat yang jauh lebih tinggi dari lagu-lagu lainnya pada album ini. Lagu ini berceritakan tentang ketulusan seorang gadis yang sangat mencintai belahan jiwanya.
Selanjutnya adalah Bundle of Joy, lagu yang sudah sering mengudara bersama Good Morning Song dari tahun 2011 ini mengisi trek nomor sembilan pada album Home. Yang special dari lagu ini adalah tambahan aransemen ukulele yang dimainkan oleh Arina. Dimana hal tersebut adalah pertama kalinya terjadi dalam lagu-lagu Mocca. Tidak terjadi perubahan aransemen secara khusus, lagu dengan lirik yag manis ini disajikan sama sebagaimana seperti versi sebelumnya.
Trek ke sepuluh adalah Changing Fate. Lagu yang menjadi andalan Mocca dalam album ini. Kerap kali Arina dan kawan-kawan membawakan lagu ini ketika malangsungkan pentas. Lagu ini terdengar asing bagi para fans Mocca karena sedikit bernuansa rock. Berduet dengan Cil Satriawani (Vokalis The Triangle) membuat lagu ciptaan Toma, Arina dan Riko ini terasa berat dan kelam, sesuai dengan isi liriknya yang membahasa tenang sebuah takdir.
Trek ke sebelas adalah Home, sesuai dengan tajuk album keempat ini. Lagu dengan nuansa hangat ini diiringi sebuah orchestra dan dentingan piano yang sangat indah, membuat lirik di dalamnya sungguh memiliki kesan mendalam tentang rumah. Dalam liriknya Mocca mengungkapkan tentang arti sederhana dari sebuah rumah. “Warm hug is a home. I’ve found that belong there”.
Mocca kembali menghadirkan outro dari album pertamanya (My Diary,2002) sebagai penutup dari album ini, Goodnight Song. Tak ada perubahan yang dilakukan pada lagu ini, sehingga lagu ini sangat tidak asing dan terdengar persis dengan yang sebelumnya pernah kita dengar.
Mocca tetaplah Mocca. Walaupun bermain dalam warna music yang berbeda dari album-album lainnya, dayuan Arina, melodic Riko, betotan Toma dan ketukan Indra tak akan bisa dipisahkan dari nama Mocca. Pasalnya, mendengar mereka bermain bersamaan adalah Mocca, tak bisa terpisahkan. Mocca pun tak pernah luput dari kata kreatifitas. Sama seperti album-album terdahulunya, Album fisik Home didesain secara unik dan collectable bagi para pembelinya. Album ini bisa dibuat menjadi miniature sebuah rumah sederhana dengan didalamnya tergambar seluruh personil Mocca dengan kegiatannya masing-masing yang sangat menggambarkan bahwa mereka berempat sedang berada di rumah.
Harga 75.000
Mymocca.com/shop