Pertanyaanku (Agama, Iman dan Tuhan)

Kebanyakan dari kita memilih untuk beragama karena rasa takut bukan karena keresahan. Namun sebenarnya apakah memeluk suatu agama itu adalah suatu kewajiban daripada kita para umat manusia?

Rasa takut akan kehidupan setelah meninggal membuat kebanyakan dari kita memilih untuk bercumbu dengan agama. Surga dan neraka seakan melambai-lambai menanti umat manusia yang siap menjemput mereka yang takut pada waktu kapanpun. Dan mereka meyakini bahwa agamalah yang bisa mengantarkan mereka kepada surga tanpa harus menyentuh neraka sedikitpun.

Pertanyaan mendasar bagi mereka yang memiliki rasa resah terhadap agama adalah “Apakah agama menyelamatkan kita? “. Jelas tidak. Pemuka agama dan beberapa orang yang mendalami ilmu teologi pun telah menyatakan hal ini. menurut pemahaman mereka, agama tidak dapat menyelamatkan manusia, melainkan hanya Tuhan yang dapat menyelamatkan manusia. Lalu apa fungsi Agama?

Agama adalah acuan atau pedoman hidup manusia untuk hidup benar. Untuk tahu mana yang benar dan mana yang salah. Tahu mana yang halal dan yang haram. Semua itu dirangkum dalam kitab-kitab yang menjadi pegangan agama masing-masing. lalu, apakah boleh mempercayai kitab saja tapa mempercayai agama? Karena apabila dilihat lagi, agama adalah seonggok identitas saja bukan pedoman. Apakah salah apakah kita tidak menyematkan identitas tersebut kepada diri kita?

Beberapa ajaran agama mengungkapkan bahwa manusia diciptakan dengan memiliki kehendak bebas. Apakah ini juga berlaku dalam hal memeluk agama? apakah boleh kita tidak beragama? Karena dengan melihat fakta yang ada, orang beragama belum tentu berlaku benar dan orang yang tak beragama juga belum tentu berlaku salah.

Ini adalah keresahanku dalam hal kepemelukan agama.

Bolehkah aku menanyakan juga tetang Tuhan?

Orang yang aku temui kebanyakan berbicara, Tuhan bukan untuk diperdebatkan, cukup diimani saja. Tapi Apakah benar bagi kita mengimani saja cukup? Sekedar percaya saja, tanpa usaha untuk mencari tahu dan berusaha lebih mengenal-Nya. Aku tidak terlalu mempertanyakan tetang keberadaan Tuhan.

Apakah benar semua yang ada dan menempel dalam hidup kita ini adalah skenario Tuhan?

Apakah terlahir cacat merupakan skenario Tuhan?

Aku merasa hal ini adalah tidak adil. Siapa yang salah dalam hal ini? bukankah kita ini adalah mahluk ciptaanya? Bukankah Tuhan sangat menjunjung tinggi keadilan?

Pertanyaan kecil lagi dari ku mengenai skenario Tuhan. Mengapa Tuhan menciptakan buah pengetahuan kalau pada akhirnya akan membuat manusia jatuh kedalam dosa? Apakah Tuhan sudah merencanakan manusia utuk jatuh kedlam dosa? Tidak bisakah Tuhan mengendalikan manusia ciptaannya?

Manusia punya kehendak bebas, itu adalah jawaban yang bagus. Lalu kenapa Tuhan menciptakan dosa kalau Ia sendiri benci terhadap dosa?

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s