Ada rindu di kota ini. Kota sepi nan dingin yang berada di teluk Alaska.
Diisolasi oleh gunung bertudung salju, dilindungi vegetasi rimbun dan dihiasi alami dengan bunga liar Alaska disetiap sudut kotanya, itulah Seward. Sebuah kota yang namanya didedikasikan untuk mengapresiasi Williams Seward atas andil besarnya dalam bernegosiasi dan mengurus surat jual beli negeri Alaska dari Rusia untuk Amerika, yang mana sampai kini transaksi ini masih menjadi catatan terburuk dari usaha bisnis Rusia.
Populasinya yang kurang dari 2900 orang diukuran luas 56 KM membuat Seward terasa nyaris hening, rasa-rasanya lebih sering saya menangkap kicau burung dan deru angin ketimbang pacu mesin kendaraan yang berlalu-lalang. Berjalan di tengah raya pun rasanya tak akan ada orang yang membunyikan klakson.
Susur hutannya tak kalah indah, dominasi vegetasi, air terjun, danau serta segala isinya menggambarkan kealamian bumi yang terjaga. Aroma pohon-pohon dan tanah yang basah adalah sensasi yang paling saya suka dari hutan di tepi kota Seward.
Konon mudah tuk bertemu beruang liar disini, penduduk lokal mengatakan tak jarang beruang berkunjung ke jalan raya maupun residen untuk sekedar mecari makan dan kehangatan, terutama dikala musim dingin. Walau secara pribadi sungguh tak ada beda antara musim panas dan dingin disini, karena Seward selalu dingin dan tak pernah sanggup untuk menyentuh angka 18 pada termometer celciusnya sepanjang tahun.
Entah sial atau untung bila bertemu dengan beruang, namun hari itu saya senang bisa melihat satu dari mereka tanpa disengaja. Kami bertemu di dalam rimba. Untungnya sayalah yang melihatnya lebih dulu, sehingga saya bisa berupaya untuk tak langsung berpapas wajah dengannya, jaraknya hanya beberapa meter di depan. Dia si beruang hitam tengah serius memilah bunga liar Alaska untuk mencari nutrisi dan manis dari tumbuhan itu. Awalnya saya terkejut dan takut, namun saya mencoba tenang agar tak menggangunya, alih-alih diserang balik si predator.
Damai dan alami, Itulah Seward berdasarkan kepingan pengalaman yang bisa saya kisahkan.